Punya tanaman hias di rumah itu menyenangkan—bisa jadi pelengkap dekorasi sekaligus sumber ketenangan. Tapi banyak juga yang kecewa karena tanaman cepat layu atau malah mati padahal baru beberapa minggu dibeli. Nah, biar tanamanmu tetap segar dan bertahan lama, yuk pelajari cara merawatnya dengan tepat.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah merawat tanaman hias secara praktis di rumah, mulai dari penyiraman, pencahayaan, sampai pemilihan media tanam yang cocok.
Setiap tanaman punya kebutuhan air yang berbeda. Ada yang suka tanah selalu lembap (seperti monstera atau calathea), ada juga yang justru suka kering dulu baru disiram (seperti kaktus dan sukulen). Jangan disamaratakan, ya.
Tipsnya:
Penyiraman sebaiknya dilakukan di pagi hari agar air terserap optimal sebelum cuaca panas siang datang.
Sinar matahari sangat penting, tapi jumlahnya harus disesuaikan. Tanaman seperti lidah mertua, peace lily, atau pothos bisa hidup di cahaya redup, sedangkan monstera atau sirih gading butuh cahaya terang tapi tidak langsung.
Solusinya:
Ingat, daun yang terbakar atau menguning bisa jadi tanda kelebihan sinar.
Tanaman akan tumbuh lebih sehat di media tanam yang sesuai. Campuran tanah biasa, sekam bakar, dan kompos adalah kombinasi yang pas untuk sebagian besar tanaman hias indoor. Untuk tanaman tropis, tambahkan cocopeat agar lebih gembur dan tahan air.
Kalau kamu ingin lebih praktis, banyak kok media tanam instan yang bisa dibeli di pusat tanaman seperti rmwalgraevegardencentre, yang juga menyediakan pupuk organik, pot dekoratif, dan peralatan kebun berkualitas.
Tanaman hias juga butuh ‘grooming’. Pangkas daun yang layu atau menguning agar tidak menghambat pertumbuhan. Membersihkan debu di permukaan daun dengan kain lembap juga penting, karena lapisan debu bisa mengganggu proses fotosintesis.
Jika muncul bintik hitam atau putih di daun, segera pisahkan tanaman dari yang lain karena bisa jadi itu tanda hama atau jamur.
Kesalahan umum lainnya adalah terlalu sering mengganti pot atau memindahkan tanaman. Tanaman butuh waktu untuk beradaptasi, jadi biarkan ia tumbuh stabil dulu sebelum repotting. Ganti pot hanya saat akar sudah mulai keluar dari lubang bawah, atau jika tanahnya sudah terlalu padat.
Gunakan pot berpori seperti dari tanah liat agar sirkulasi udara ke akar lebih baik, terutama untuk tanaman tropis indoor.
Tanaman butuh nutrisi tambahan, terutama jika ditanam di pot. Gunakan pupuk cair atau slow release sebulan sekali untuk hasil maksimal. Pilih pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium seimbang, atau sesuaikan dengan jenis tanaman yang kamu miliki.
Waktu terbaik memberi pupuk adalah pagi atau sore hari, saat suhu tidak terlalu panas.
Rahasia taman rumah itu sederhana: konsistensi, cinta, dan sedikit percobaan. Banyak orang berpikir berkebun itu…
Rahasia Taman Mini di Balkon: Merawat Hiasan Hijau dan Sayur Sendiri Awal punya balkon kecil…
Aku selalu mengira berkebun itu harus punya halaman luas. Ternyata salah—balkon kecil apartemen ku bisa…
Mengapa Kebun Mini Bikin Hidup Lebih Ringan Waktu pindah ke apartemen kecil beberapa tahun lalu,…
Curhat Kebun Balkon: Kenapa Aku Mulai? Aku ingat pertama kali beli satu pot kecil basil…
Mulai dari yang kecil: pilih tanaman yang cocok Waktu pertama kali aku memutuskan bikin taman…